Kalo Kamu Kasian Lihat Beruang Kutub Kelaparan, Lakuin 5 Anjuran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ini!
Genmuda – Lingkungan bukan warisan. Melainkan, sebuah titipan buat generasi selanjutnya. Makanya, harus dijaga dengan baik supaya terus hidup dan bermanfaat buat hidup sehari-hari.
Pesan penting itu diungkap Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Djati Witjaksono Hadi, Rabu (13/12), dalam kunjungan ke SMAN 2 Slawi, Jawa Tengah.
Pada sekolah berwawasan lingkungan itu, KLHK bikin nonton bareng film-film bertema lingkungan hidup dan kehutanan. Acaranya dihadiri 300 orang, terdiri dari anak-anak kelas X, XI, XII, staf, dan guru sekolah itu. Dateng juga perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal.
Kegiatan yang berlangsung pas banget dengan viralnya foto serta video beruang kutub kelaparan di Pulau Baffin, Kanada itu seolah nyentil terutama buat netizen Indonesia. Intinya, “Kalau kamu kasihan melihat satwa kehilangan habitat, makanan, dan keluarganya, lakukan hal-hal ini.”
1. Lima pohon di lima masa hidup

Pak Djati ngajakin semua warga negara Indonesia gak terbatas kalanan buat menanam minimal 25 pohon selama hidup di dunia. “Masing-masing lima ketika SD, SMP, SMA, kuliah, lalu setelah menikah,” tuturnya.
Beliau percaya, kepedulian terhadap lingkungan lebih luas bisa ditunjukin lewat kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Paling engga, tiap makhluk hidup di lingkungan sekitar bisa rasain efek positif terjaganya lingkungan.
2. Buang sampah pada tempatnya

Pak Djati dan tim KLHK engga lagi ngasih nasihat, tapi juga nunjukin hal ini kepada peserta kegiatan di SMAN 2 Slawi. Buang sampah pada tempatnya itu sesimpel kamu masukin bungkus makanan ke dalam tong sampah.
Kalo lagi gak ada tong, simpen dulu sampahnya, lalu buang di tong terdekat. Masa tega sih buang ke pinggir jalan atau ke saluran air? Nanti kalo menyumbat sampe banjir gimana?
3. Hemat energi

Gini, gaes. Listrik itu tercipta dari generator yang sebagiannya masih beroperasi lewat tenaga fossil, entah itu batu bara atau minyak bumi. Jadi, mengeruk kekayaan alam juga.
Coba deh matiin alat-alat elektronik gak terpakai, termasuk lampu di ruang kosong, televisi gak ditonton, hingga kabel charger gak terpakai yang masih kamu colok.
Hemat energi juga bisa ditunjukin dengan gak kebanyakan pake mobil atau motor pribadi, gaes. Kalo jarak perjalanan kamu deket, kenapa gak jalan, naik sepeda, atau naik angkutan umum aja, sih? Siapa atau ketemu jodoh.
4. Memilah sampah

Sampah organik bisa diolah lagi jadi pupuk, pakan ternak, atau hal lain. Sementara sampah anorganik bisa didaur ulang jadi sesuatu yang baru. Karena itu, penting banget untuk dipilah.
Minimal, sampah di rumah kamu dipisahin antara sampah dari benda hidup (organik, seperti kulit pisang) dan sampah dari benda mati (anorganik, seperti plastik). Kalo kamu lebih teliti, tambah lagi pengelompokannya dengan sampah beracun (seperti, baterai).
5. Bikin gerakan

Selain itu, kepedulian terhadap lingkungan hidup juga perlu disebar. “Dapat juga dilakukan dengan membuat gerakan cinta lingkungan, misalnya lewat film sederhana yang menggambarkan kepedulian,” kata Pak Djati.
Dengan lebih banyak orang yang peduli, lebih mudah pula proses pelestariannya. Soalnya, pihak gak bertanggungjawab kan gak pernah lelah mengeruk kekayaan alam demi kepentingan pribadi. Masa orang baiknya diem aja, sih?

Bukan cuma Pak Djati, Kepala Sekolah SMAN 2 Slawi, Sunarni juga ngingetin supaya anak muda harus banget peduli lingkungan. Soalnya, anak muda kan aset negara dan harapan keluarga.
“Lingkungan adalah bagian dari hidup Kita harus bersama-sama selamatkan lingkungan. Semua harus ikut berperan sehingga bumi makin nyaman ditempati,” pesan Sunarni yang senada banget dengan kata Pak Djati.
Sebelumnya, KLHK gelar acara bertajuk “Mendekatkan KLHK” di Jakarta, Selasa (12/12). Acara itu diadakan supaya kehadiran KLHK makin terasa di tengah masyarakat. Sehingga, semuanya makin inget buat ngejaga lingkungan. (sds)